Kartunis majalah satir Charlie Hebdo, Luz memastikan takkan lagi menggambar kartun Nabi Muhammad.
Majalah Charlie Hebdo sempat menyita perhatian publik ketika kelompok militan secara brutal menyerang kantor media Perancis tersebut pada Januari lalu.
"Saya takkan lagi menggambar figur Muhammad. Itu tak lagi menarik buat saya," kata Lez kepada media lokal Les Inrockuptible seperti dikutip laman alrabiya.net, (30/5/2015).
Menurut Luz, dirinya takkan lagi menghabiskan hidupnya untuk menggambar kartun Nabi.
Pada edisi Januari lalu, sebuah gambar Muhammad kembali terpampang dengan tulisan Je Suis Charlie beserta kalimat "Semua Dimaafkan".
Charlie Hebdo kembali membuat kartun tersebut sepekan setelah serangan brutal yang menewaskan 12 orang. Bahkan edisi tersebut laku terjual 8 juta eksempar, rekor untuk media tersebut.
Meski berhenti menggambar figur Muhammad, Luz mengatakan, "Teroris tidak berarti menang."
"Mereka akan mendapatkan kemenangan jika seluruh warga Perancis terus berada dalam ketakutan," tambahnya.
Majalah Charlie Hebdo sempat menyita perhatian publik ketika kelompok militan secara brutal menyerang kantor media Perancis tersebut pada Januari lalu.
"Saya takkan lagi menggambar figur Muhammad. Itu tak lagi menarik buat saya," kata Lez kepada media lokal Les Inrockuptible seperti dikutip laman alrabiya.net, (30/5/2015).
Menurut Luz, dirinya takkan lagi menghabiskan hidupnya untuk menggambar kartun Nabi.
Pada edisi Januari lalu, sebuah gambar Muhammad kembali terpampang dengan tulisan Je Suis Charlie beserta kalimat "Semua Dimaafkan".
Charlie Hebdo kembali membuat kartun tersebut sepekan setelah serangan brutal yang menewaskan 12 orang. Bahkan edisi tersebut laku terjual 8 juta eksempar, rekor untuk media tersebut.
Meski berhenti menggambar figur Muhammad, Luz mengatakan, "Teroris tidak berarti menang."
"Mereka akan mendapatkan kemenangan jika seluruh warga Perancis terus berada dalam ketakutan," tambahnya.