Seorang wartawan Bulgaria, Magdalena Gigova, menulis buku "Indonesia in the eyes of Bulgarians" yang diluncurkan di Sofia, Minggu (3/5/2015).
Penulisan buku itu terinspirasi keindahan alam Indonesia serta kecantikan budaya, tradisi yang beragam dan ritual dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
"Saya terpana dengan tradisi Jawa pada upacara saat anak mulai melangkah yang dikenal dengan tedak sinten," kata Magdalena Gigova kepada Antara London, pada acara peluncuran buku itu.
Buku "Indonesia in the eyes of Bulgarians" (Indonesia Di Mata Bulgaria) ditulis dalam dua bahasa, Indonesia dan Bulgaria. Peluncuran dihadiri Duta Besar RI untuk Bulgaria Bunyan Saptomo dan istri, Lia B Saptomo serta kalangan penulis dan pengusaha Bulgaria.
Dalam tulisannya berjudul "The childrens first steps-Indonesian Way tedak sinten The Seven colours of wisdom, Magi," demikian Magdalena Gigova.
Dia mengatakan, upacara sejenis juga ada dalam tradisi di Bulgaria. Hanya saja yang dilakukan di Indonesia sangat menarik dan penuh dengan ritual.
Buku yang merupakan kumpulan artikel mengenai pengalaman wartawan dan penulis ketika berkunjung dan menetap di Indonesia tersebut ditulis selain Magdalena Gigova, juga Bilyana Trayanova, Harri Haralampiev dan Fani Bachvarova serta mantan Dubes Bulgaria untuk Indonesia Matei Karasimeonov dan mantan Diplomat Bulgaria di Indonesia Krassin Himmirski.
Dubes Bunyan Saptomo mengatakan, peluncuran buku ini menunjukkan keragaman budaya Indonesia yang dilihat dari sisi masyarakat Bulgaria menjadi daya tarik tersendiri juga untuk promosi Indonesia kepada masyarakat Bulgaria.
Dubes menyampaikan penghargaannya kepada para penulis yang sangat aktif memberikan kontribusi dalam mempromosikan Indonesia melalui tulisan dan berbagai artikel di koran yang secara langsung mempromosikan Indonesia di kalangan masyarakat Bulgaria.
Selain tradisi "tedak sinten", Magi juga sangat terkesan dengan kesenian tradisional Indonesia khususnya dari daerah Maluku berupa tarian bamboo gila. "Saya sudah berkunjung ke-17 negara, namun Indonesia punya kesan tersendiri," ujar Magi yang pernah berkunjung ke Maluku, Jakarta, Bali dan ke Borobudur serta sangat menyukai makanan Indonesia.
Sementara itu, mantan diplomat Bulgaria yang pernah bertugas di Indonesia tahun 60-an, Dr Krassin Himmirsky yang menulis tentang "Meeting with Presiden Soekarno" sangat terkesan dengan Presiden RI pertama yang disebutnya sebagai seorang memiliki kepribadian yang kharismatik.
Ia menilai Soekarno adalah orang yang hangat dan selalu menyapa setiap orang yang ditemuinya.
Selain para penulis buku atau wakilnya dan delegasi misi dagang, hadir pada malam tersebut anggota Parlemen Frienship Group Indonesia Bulgaria, Ms Boyka G Marinska dan Rumen M Yontchev, wakil Kementerian Luar Negeri Bulgaria, sejumlah pengusaha Bulgaria, akademisi dan para jurnalis.
Peluncuran buku tersebut dilanjutkan dengan jamuan makan malam yang juga ditujukan untuk menyambut kedatangan delegasi dagang Indonesia yang dipimpin Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) Kemendag Tjahya Widayanti. Selama berada di Bulgaria misi dagang akan mengadakan bisnis forum dan membuka Indonesia Bisnis Showroom di kota Varna.
Penulisan buku itu terinspirasi keindahan alam Indonesia serta kecantikan budaya, tradisi yang beragam dan ritual dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
"Saya terpana dengan tradisi Jawa pada upacara saat anak mulai melangkah yang dikenal dengan tedak sinten," kata Magdalena Gigova kepada Antara London, pada acara peluncuran buku itu.
Buku "Indonesia in the eyes of Bulgarians" (Indonesia Di Mata Bulgaria) ditulis dalam dua bahasa, Indonesia dan Bulgaria. Peluncuran dihadiri Duta Besar RI untuk Bulgaria Bunyan Saptomo dan istri, Lia B Saptomo serta kalangan penulis dan pengusaha Bulgaria.
Dalam tulisannya berjudul "The childrens first steps-Indonesian Way tedak sinten The Seven colours of wisdom, Magi," demikian Magdalena Gigova.
Dia mengatakan, upacara sejenis juga ada dalam tradisi di Bulgaria. Hanya saja yang dilakukan di Indonesia sangat menarik dan penuh dengan ritual.
Buku yang merupakan kumpulan artikel mengenai pengalaman wartawan dan penulis ketika berkunjung dan menetap di Indonesia tersebut ditulis selain Magdalena Gigova, juga Bilyana Trayanova, Harri Haralampiev dan Fani Bachvarova serta mantan Dubes Bulgaria untuk Indonesia Matei Karasimeonov dan mantan Diplomat Bulgaria di Indonesia Krassin Himmirski.
Dubes Bunyan Saptomo mengatakan, peluncuran buku ini menunjukkan keragaman budaya Indonesia yang dilihat dari sisi masyarakat Bulgaria menjadi daya tarik tersendiri juga untuk promosi Indonesia kepada masyarakat Bulgaria.
Dubes menyampaikan penghargaannya kepada para penulis yang sangat aktif memberikan kontribusi dalam mempromosikan Indonesia melalui tulisan dan berbagai artikel di koran yang secara langsung mempromosikan Indonesia di kalangan masyarakat Bulgaria.
Selain tradisi "tedak sinten", Magi juga sangat terkesan dengan kesenian tradisional Indonesia khususnya dari daerah Maluku berupa tarian bamboo gila. "Saya sudah berkunjung ke-17 negara, namun Indonesia punya kesan tersendiri," ujar Magi yang pernah berkunjung ke Maluku, Jakarta, Bali dan ke Borobudur serta sangat menyukai makanan Indonesia.
Sementara itu, mantan diplomat Bulgaria yang pernah bertugas di Indonesia tahun 60-an, Dr Krassin Himmirsky yang menulis tentang "Meeting with Presiden Soekarno" sangat terkesan dengan Presiden RI pertama yang disebutnya sebagai seorang memiliki kepribadian yang kharismatik.
Ia menilai Soekarno adalah orang yang hangat dan selalu menyapa setiap orang yang ditemuinya.
Selain para penulis buku atau wakilnya dan delegasi misi dagang, hadir pada malam tersebut anggota Parlemen Frienship Group Indonesia Bulgaria, Ms Boyka G Marinska dan Rumen M Yontchev, wakil Kementerian Luar Negeri Bulgaria, sejumlah pengusaha Bulgaria, akademisi dan para jurnalis.
Peluncuran buku tersebut dilanjutkan dengan jamuan makan malam yang juga ditujukan untuk menyambut kedatangan delegasi dagang Indonesia yang dipimpin Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) Kemendag Tjahya Widayanti. Selama berada di Bulgaria misi dagang akan mengadakan bisnis forum dan membuka Indonesia Bisnis Showroom di kota Varna.