Ada waktu di masa lalu bahwa perang dianggap perlu dan kehancuran yang luas adalah konsekuensi tak terelakkan.
Daftar berikut adalah orang-orang --dari masa sekarang dan masa lalu-- yang telah membuktikan menjadi manusia paling efektif sekaligus mematikan dalam perang.
Beberapa mematikan dalam perang jarak dekat, sementara yang lain mampu membunuh dari jarak jauh. Terlepas dari itu semua orang dalam daftar ini telah mendapat gelar prajurit paling mematikan dalam sejarah manusia. Seperti yang dilansir oleh therichest.com, Berikut adalah 5 tentara paling mematikan di dalam sejarah manusia:
1. Carlos Norman Hathcock II
Dikenal sebagai "Gunny" dalam kesatuannya, Sersan Carlos Hathcock II Norman dikonfirmasi telah membunuh lebih dari sembilan puluh tentara musuh selama Perang Vietnam. Sebagai seorang sniper atau penembak jitu, ia sangat terampil dalam mengantisipasi gerakan musuh.
Meskipun telah dikonfirmasi membunuh 93 musuh, jumlah sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Banyak yang percaya jumlah tersebut lebih dari 300.
Konon, Gunny menembak korban pertamanya, tanpa benar-benar pernah melihatnya lebih dahulu. Ia malah melihat kilatan cahaya di pohon-pohon dan menembak apa yang dia pikir adalah seorang tentara musuh. Tembakan terkenal ini telah diadaptasikan dalam film seperti The Sniper dan Saving Private Ryan.
2. Klaudia Kalugina
Selama Perang dunia II, Uni Soviet sering melibatkan sniper wanita. Banyak yang percaya bahwa wanita lebih baik dalam hal menembak jitu dibanding pria.
Klaudia adalah salah satunya yang bersedia berjuang demi Rusia untuk menghadapi pasukan tentara Axis saat usianya masih 17 tahun. Dari seluruh 2.000 sniper wanita Rusia, Klaudia adalah yang terbaik.
Begitu terjun dalam perang, teman baiknya, Marusia Chikhvintseva, dibunuh oleh sniper Jerman. Inilah yang konon mendorong Klaudia menjadi pembunuh mematikan. Dia dilaporkan telah membunuh 257 tentara Axis. Sebagai perbandingan, sniper terbaik AS, Chris Kyle, diklaim membunuh 225 musuh.
3. Simo Hayha
Inilah sniper Finlandia yang berperang melawan Tentara Merah selama Pertempuran Kollaa. Ia dilaporkan menjadi sniper terbaik yang pernah hidup, menurut jumlah korban senapannya.
Penggunaan taktik yang belum pernah terjadi sebelumnya memberinya keunggulan atas musuh-musuhnya. Dia selalu memakai seragam warna putih agar menyatu dengan salju.
Dia juga tak pernah memakai cover (karena pantulannya bisa membahayakan dirinya). Dia bahkan membiarkan salju masuk mulutnya sehingga nafasnya tidak akan terlihat. Dia dijuluki The White Death oleh musuhnya, karena telah membunuh 700 lebih tentara Soviet.
Hingga saat ini, belum ada yang bisa menyamai rekor Simo Hayha sebagai sniper dalam hal jumlah korban.
4. Pasukan Sniper Wanita Rusia
Uni Soviet memang merekrut banyak wanita untuk dilatih menjadi sniper dalam kesatuan tentaranya saat PD II. Para sniper wanita ini sebagian besar dipandang sebagai kontribusi yang sangat baik dalam perang.
Daripada menyebutnya satu-satu, pasukan sniper berikut sudah cukup menggetarkan hati musuh-musuhnya.
Sersan VN Stepanov: membunuh 20 musuh. Sersan JP Belousov: membunuh 80 musuh. Sersan AE Vinogradov: membunuh 83.
Kemudian Letnan EK Zhibovskaya: membunuh 24 musuh. Sersan KF Marinkin: membunuh 79 musuh. Sersan OS Marenkina: membunuh 70 musuh.
Ada juga Letnan NP Belobrova: membunuh 70 musuh. Letnan N. Lobkovsky: membunuh 89 musuh. Letnan VI Artamonov: membunuh 89 musuh. Sersan MG Zubchenko: membunuh 83 musuh.
Terakhir Sersan NP Obukhov: membunuh 64 musuh. Sersan AR Belyakov: membunuh 24 musuh.
Jika ditotal semua sniper wanita ini telah membunuh 775 orang, jauh lebih banyak dari kebanyakan sniper laki-laki dalam sejarah perang. Jumlah korban dari sniper wanita secara total selama perang adalah lebih dari 12.000 jiwa.
5. Sgt Dillard Johnson
Dengan jumlah musuh yang dibunuh mencapai 2.746, Johnson adalah tentara paling mematikan dalam perang. Selama bertugas di Irak, Johnson telah dikenal sebagai kombatan yang paling banyak membunuh tentara lawan.
Dia diklaim telah membunuh 2.746 tentara lawan selama bertugas di Timur Tengah. 121 di antaranya tewas karena aksi sniping. Namun ada perdebatan tentang akurasi jumlahnya karena beberapa rekannya mengatakan ada tentara lawan yang tewas karena bunuh diri. Tak diragukan lagi, prajurit AS ini telah membunuh sangat banyak musuh.
Daftar berikut adalah orang-orang --dari masa sekarang dan masa lalu-- yang telah membuktikan menjadi manusia paling efektif sekaligus mematikan dalam perang.
Beberapa mematikan dalam perang jarak dekat, sementara yang lain mampu membunuh dari jarak jauh. Terlepas dari itu semua orang dalam daftar ini telah mendapat gelar prajurit paling mematikan dalam sejarah manusia. Seperti yang dilansir oleh therichest.com, Berikut adalah 5 tentara paling mematikan di dalam sejarah manusia:
1. Carlos Norman Hathcock II
Dikenal sebagai "Gunny" dalam kesatuannya, Sersan Carlos Hathcock II Norman dikonfirmasi telah membunuh lebih dari sembilan puluh tentara musuh selama Perang Vietnam. Sebagai seorang sniper atau penembak jitu, ia sangat terampil dalam mengantisipasi gerakan musuh.
Meskipun telah dikonfirmasi membunuh 93 musuh, jumlah sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Banyak yang percaya jumlah tersebut lebih dari 300.
Konon, Gunny menembak korban pertamanya, tanpa benar-benar pernah melihatnya lebih dahulu. Ia malah melihat kilatan cahaya di pohon-pohon dan menembak apa yang dia pikir adalah seorang tentara musuh. Tembakan terkenal ini telah diadaptasikan dalam film seperti The Sniper dan Saving Private Ryan.
2. Klaudia Kalugina
Selama Perang dunia II, Uni Soviet sering melibatkan sniper wanita. Banyak yang percaya bahwa wanita lebih baik dalam hal menembak jitu dibanding pria.
Klaudia adalah salah satunya yang bersedia berjuang demi Rusia untuk menghadapi pasukan tentara Axis saat usianya masih 17 tahun. Dari seluruh 2.000 sniper wanita Rusia, Klaudia adalah yang terbaik.
Begitu terjun dalam perang, teman baiknya, Marusia Chikhvintseva, dibunuh oleh sniper Jerman. Inilah yang konon mendorong Klaudia menjadi pembunuh mematikan. Dia dilaporkan telah membunuh 257 tentara Axis. Sebagai perbandingan, sniper terbaik AS, Chris Kyle, diklaim membunuh 225 musuh.
3. Simo Hayha
Inilah sniper Finlandia yang berperang melawan Tentara Merah selama Pertempuran Kollaa. Ia dilaporkan menjadi sniper terbaik yang pernah hidup, menurut jumlah korban senapannya.
Penggunaan taktik yang belum pernah terjadi sebelumnya memberinya keunggulan atas musuh-musuhnya. Dia selalu memakai seragam warna putih agar menyatu dengan salju.
Dia juga tak pernah memakai cover (karena pantulannya bisa membahayakan dirinya). Dia bahkan membiarkan salju masuk mulutnya sehingga nafasnya tidak akan terlihat. Dia dijuluki The White Death oleh musuhnya, karena telah membunuh 700 lebih tentara Soviet.
Hingga saat ini, belum ada yang bisa menyamai rekor Simo Hayha sebagai sniper dalam hal jumlah korban.
4. Pasukan Sniper Wanita Rusia
Uni Soviet memang merekrut banyak wanita untuk dilatih menjadi sniper dalam kesatuan tentaranya saat PD II. Para sniper wanita ini sebagian besar dipandang sebagai kontribusi yang sangat baik dalam perang.
Daripada menyebutnya satu-satu, pasukan sniper berikut sudah cukup menggetarkan hati musuh-musuhnya.
Sersan VN Stepanov: membunuh 20 musuh. Sersan JP Belousov: membunuh 80 musuh. Sersan AE Vinogradov: membunuh 83.
Kemudian Letnan EK Zhibovskaya: membunuh 24 musuh. Sersan KF Marinkin: membunuh 79 musuh. Sersan OS Marenkina: membunuh 70 musuh.
Ada juga Letnan NP Belobrova: membunuh 70 musuh. Letnan N. Lobkovsky: membunuh 89 musuh. Letnan VI Artamonov: membunuh 89 musuh. Sersan MG Zubchenko: membunuh 83 musuh.
Terakhir Sersan NP Obukhov: membunuh 64 musuh. Sersan AR Belyakov: membunuh 24 musuh.
Jika ditotal semua sniper wanita ini telah membunuh 775 orang, jauh lebih banyak dari kebanyakan sniper laki-laki dalam sejarah perang. Jumlah korban dari sniper wanita secara total selama perang adalah lebih dari 12.000 jiwa.
5. Sgt Dillard Johnson
Dengan jumlah musuh yang dibunuh mencapai 2.746, Johnson adalah tentara paling mematikan dalam perang. Selama bertugas di Irak, Johnson telah dikenal sebagai kombatan yang paling banyak membunuh tentara lawan.
Dia diklaim telah membunuh 2.746 tentara lawan selama bertugas di Timur Tengah. 121 di antaranya tewas karena aksi sniping. Namun ada perdebatan tentang akurasi jumlahnya karena beberapa rekannya mengatakan ada tentara lawan yang tewas karena bunuh diri. Tak diragukan lagi, prajurit AS ini telah membunuh sangat banyak musuh.