Kematian sekalipun tak memisahkan pasangan kekasih ini.
Arkeolog dari Yunani Selatan menemukan makam lelaki dan perempuan yang terkubur dalam kondisi berangkulan dan berpelukan erat. Diperkirakan mereka telah meninggal sekitar 5.800 tahun silam.
Penemuan tersebut dibuat pada 2013, dan dipublikasikan pekan ini setelah DNA menentukan jenis kelamin kedua kerangka tersebut. Ketua tim penggalian, Anastassia Papathanassiou mengatakan bahwa kerangka tersebut adalah yang tertua dari jenisnya di Yunani.
Anastassia berkata, kemungkinan pasangan tersebut meninggal dengan saling memegang satu sama lain. Menurut Anastassia pasangan tersebut diperkirakan berusia sekitar 20-an. Sisa kerangka mereka ditemukan di dekat Gua Alepotrypa, sebuah situs prasejarah penting.
Meski demikian, Anastassia menegaskan, tidak jelas bagaimana mereka meninggal, dan apakah mereka saling terkait. Namun, dia mengatakan, tes DNA lebih lanjut dapat menjawab pertanyaan terakhir.
Penemuan serupa sebelumnya
Sebelumnya, kejadian langka penemuan kerangka juga pernah terjadi. Di Templo Mayor, Mexico City, kerangka perempuan muda dikelilingi oleh tumpukan 1.789 tulang manusia.
Sekitar lima meter di bawah permukaan, peneliti menemukan sebuah pemakaman. Tepatnya, di tepian tempat yang dianggap sebagai sisa-sisa 'pohon suci', pada situs paling suci di ibukota Aztec. Lembaga Nasional Antropologi dan Sejarah mengatakan, temuan seperti itu merupakan yang pertama terjadi untuk budaya Aztec.
Suku Aztec tercatat tidak menggunakan pengorbanan massal atau penguburan tulang sebagai cara adat untuk menemani pemakaman dari kelas penguasa, seperti dilansir dari news.com.au.
Para peneliti juga menemukan tengkorak tujuh orang dewasa dan tiga anak-anak berada dalam satu tumpukan. Antropolog Perla Ruiz yang bertanggungjawab atas penggalian mengatakan, mungkin tulang berasal dari penggalian kuburan sebelumnya, dan dimakamkan kembali dengan perempuan tersebut.
Arkeolog dari Yunani Selatan menemukan makam lelaki dan perempuan yang terkubur dalam kondisi berangkulan dan berpelukan erat. Diperkirakan mereka telah meninggal sekitar 5.800 tahun silam.
Penemuan tersebut dibuat pada 2013, dan dipublikasikan pekan ini setelah DNA menentukan jenis kelamin kedua kerangka tersebut. Ketua tim penggalian, Anastassia Papathanassiou mengatakan bahwa kerangka tersebut adalah yang tertua dari jenisnya di Yunani.
Anastassia berkata, kemungkinan pasangan tersebut meninggal dengan saling memegang satu sama lain. Menurut Anastassia pasangan tersebut diperkirakan berusia sekitar 20-an. Sisa kerangka mereka ditemukan di dekat Gua Alepotrypa, sebuah situs prasejarah penting.
Meski demikian, Anastassia menegaskan, tidak jelas bagaimana mereka meninggal, dan apakah mereka saling terkait. Namun, dia mengatakan, tes DNA lebih lanjut dapat menjawab pertanyaan terakhir.
Penemuan serupa sebelumnya
Sebelumnya, kejadian langka penemuan kerangka juga pernah terjadi. Di Templo Mayor, Mexico City, kerangka perempuan muda dikelilingi oleh tumpukan 1.789 tulang manusia.
Sekitar lima meter di bawah permukaan, peneliti menemukan sebuah pemakaman. Tepatnya, di tepian tempat yang dianggap sebagai sisa-sisa 'pohon suci', pada situs paling suci di ibukota Aztec. Lembaga Nasional Antropologi dan Sejarah mengatakan, temuan seperti itu merupakan yang pertama terjadi untuk budaya Aztec.
Suku Aztec tercatat tidak menggunakan pengorbanan massal atau penguburan tulang sebagai cara adat untuk menemani pemakaman dari kelas penguasa, seperti dilansir dari news.com.au.
Para peneliti juga menemukan tengkorak tujuh orang dewasa dan tiga anak-anak berada dalam satu tumpukan. Antropolog Perla Ruiz yang bertanggungjawab atas penggalian mengatakan, mungkin tulang berasal dari penggalian kuburan sebelumnya, dan dimakamkan kembali dengan perempuan tersebut.