Selama 20 tahun, para ilmuwan bekerja sama dengan organisasi Conservation International, bertugas mencari hewan paling misterius dan terancam yang hidup di ekosistem tropis. Tebak apa yang mereka temukan? Laba-laba tarantula yang terbesar di dunia.
Tarantula ini adalah species terbesar yang pernah ditemukan masih dalam kondisi hidup. Laba-laba ini dinilai terbesar di dunia. Hewan raksasa ini bahkan sanggup menelan ular beracun.
Laba-laba raksasa ini bernama Theraphosa Blondi. Dialah laba-laba terbesar di dunia berdasarkan massa tubuh. Ukuran raksasanya mencapai bobot 170 gram. Kakinya bisa memanjang hingga 30cm dan hidup di liang dasar dataran rendah hutan hujan tropis.
Setelah diteliti sekian lama oleh ilmuwan Program Rapid Assessment Conservation International di Guyana pada 2006. Ternyata laba-laba ini Berbeda dengan laba-laba Goliath si pemakan burung. Tarantula ini lebih banyak menyantap hewan tidak bertulang belakang atau invertebrata. Meskipun terkadang selama pengamatan hewan ini juga memangsa mamalia kecil dan kadal. Bahkan, bisa memakan ular berbisa.
Seakan berbadan besar saja tidak cukup menakutkan, tarantula ini memiliki taring berbisa. Racunnya bisa membunuh manusia.
Jalur pertahanan utama mereka terletak pada bulu-bulu yang menutupi sekujur tubuhnya. Ketika merasa terancam, mereka menggosokkan kakinya ke perut. Hasil gosokan pada perutnya ini akan melepas serbuk duri mikroskopis yang bersarang pada selaput kulit dan lendir. Inilah senjata penyerangnya yang bisa mengakibatkan nyeri dan iritasi tahan lama. Hiiy, seram ya! Meskipun sangat berbahaya, tapi para ilmuwan terlihat berani menyentuhkan tangannya ke hewan beracun ini. Waah.. mungkin karena sudah terbiasa ya
Tarantula ini adalah species terbesar yang pernah ditemukan masih dalam kondisi hidup. Laba-laba ini dinilai terbesar di dunia. Hewan raksasa ini bahkan sanggup menelan ular beracun.
Laba-laba raksasa ini bernama Theraphosa Blondi. Dialah laba-laba terbesar di dunia berdasarkan massa tubuh. Ukuran raksasanya mencapai bobot 170 gram. Kakinya bisa memanjang hingga 30cm dan hidup di liang dasar dataran rendah hutan hujan tropis.
Setelah diteliti sekian lama oleh ilmuwan Program Rapid Assessment Conservation International di Guyana pada 2006. Ternyata laba-laba ini Berbeda dengan laba-laba Goliath si pemakan burung. Tarantula ini lebih banyak menyantap hewan tidak bertulang belakang atau invertebrata. Meskipun terkadang selama pengamatan hewan ini juga memangsa mamalia kecil dan kadal. Bahkan, bisa memakan ular berbisa.
Seakan berbadan besar saja tidak cukup menakutkan, tarantula ini memiliki taring berbisa. Racunnya bisa membunuh manusia.
Jalur pertahanan utama mereka terletak pada bulu-bulu yang menutupi sekujur tubuhnya. Ketika merasa terancam, mereka menggosokkan kakinya ke perut. Hasil gosokan pada perutnya ini akan melepas serbuk duri mikroskopis yang bersarang pada selaput kulit dan lendir. Inilah senjata penyerangnya yang bisa mengakibatkan nyeri dan iritasi tahan lama. Hiiy, seram ya! Meskipun sangat berbahaya, tapi para ilmuwan terlihat berani menyentuhkan tangannya ke hewan beracun ini. Waah.. mungkin karena sudah terbiasa ya