Berikut Transkip Lengkap Ceramah Said Aqil.
Qur'an berulang kali perintah shalat, aqimush shalah, aqimush shalah, tapi Qur'an tidak menjelaskan berapa kali shalat yang wajib sehari-semalam, tidak ada di Qur'an. Namanya shalat itu, apa namanya, tidak ada di Qur'an.
Jadi, kalau ada orang pidato, ceramah khutbah, mari kita kembal ke Qur'an, semua ada di Qur'an, ... goblok (Wahhabi), semua ada di Qur'an gimana?! nah, dihadits ada.. hadits wonten, furidlot alaikum khomsu maktuban, kata Rasulullah "diwajibkan kepadamu sekalian shalat sehari semalam 5 kali". (ini dalam) hadits, bukan (dalam) Qur'an, namanya Ad-Dhuhr, wal Ashr wal maghrib wal isya' wal fajr, (ini dalam) hadits bukan (dalam) Qur'an.
Nah, hadits pun, Rasulullah pun tidak menjelaskan syarat-syarat sahnya shalat, harus Islam baligh aqil suci dari hadats shaghir hadast kabir suci dari najis, gak ada didalam hadits se-urut itu. Rukunnya shalat 14: takbiratul Ihram niat berdiri bagi yang mampu, baca Fatihah.., gak ada didalam hadits (se-urut) itu.
Terus darimana kita tahu, syaratnya shalat ada 6, rukunnya shalat (ada) 14, darimana itu? dari Ijm'ul Ulama. darimana Bu..?!! itu baru shalat, baru satu itu contohnya.
Kalau ada orang belum pernah shalat, ada orang belum bisa shalat, belajar shalat, hanya baca Qur'an dan hadits, potong leher saya kalau (orang itu) bisa shalat, sembelehi aku le' iso nek ono wong dari Qur'an dan Hadits, potong leher saya kalau bisa, itu baru contoh shalat, belum haji, belum masalah lain-lain, tidak bisa kalau tanpa mengikuti ijmaul ulama. Hanya beda-beda dikit, kalau Imam Hanafi takbir santai, "Allahu Akbar.. (posisi tangan santai)", kalau Imam Malik malah tidak sedekap (membiarkan tangannya kebawah), kalau Imam Syafi'i tengah-tengah, kalau Imam Hanbali rodo nyekek, kayak wahabi-wahabi itu.. yang kalau shalat takbire ngene (mempraktekkan) terus kakinya harus ketemu satu sama lain, gak boleh ada ruang antara kaki, kenapa? nanti iblis disitu tempatnya, kalau saya Alhamdulillah iblis bisa ikut shalat... jadi kaki harus ketemu, antara satu dengan yang lain kakinya harus rapat, jangan sampai ada ruangan sedikit (antara kaki), kenapa? iblis nanti situ (cela antara kaki). Saya Alhamdulillah kalau iblis mau jama'ah....."
Itu adalah isi transkripnya, untuk masalah pemahaman kata-kata di atas, saya serahkan sama kalian. kalian bisa menilai sendiri seperti apa.
Berikut video ceramah Said Aqil:
Qur'an berulang kali perintah shalat, aqimush shalah, aqimush shalah, tapi Qur'an tidak menjelaskan berapa kali shalat yang wajib sehari-semalam, tidak ada di Qur'an. Namanya shalat itu, apa namanya, tidak ada di Qur'an.
Jadi, kalau ada orang pidato, ceramah khutbah, mari kita kembal ke Qur'an, semua ada di Qur'an, ... goblok (Wahhabi), semua ada di Qur'an gimana?! nah, dihadits ada.. hadits wonten, furidlot alaikum khomsu maktuban, kata Rasulullah "diwajibkan kepadamu sekalian shalat sehari semalam 5 kali". (ini dalam) hadits, bukan (dalam) Qur'an, namanya Ad-Dhuhr, wal Ashr wal maghrib wal isya' wal fajr, (ini dalam) hadits bukan (dalam) Qur'an.
Nah, hadits pun, Rasulullah pun tidak menjelaskan syarat-syarat sahnya shalat, harus Islam baligh aqil suci dari hadats shaghir hadast kabir suci dari najis, gak ada didalam hadits se-urut itu. Rukunnya shalat 14: takbiratul Ihram niat berdiri bagi yang mampu, baca Fatihah.., gak ada didalam hadits (se-urut) itu.
Terus darimana kita tahu, syaratnya shalat ada 6, rukunnya shalat (ada) 14, darimana itu? dari Ijm'ul Ulama. darimana Bu..?!! itu baru shalat, baru satu itu contohnya.
Kalau ada orang belum pernah shalat, ada orang belum bisa shalat, belajar shalat, hanya baca Qur'an dan hadits, potong leher saya kalau (orang itu) bisa shalat, sembelehi aku le' iso nek ono wong dari Qur'an dan Hadits, potong leher saya kalau bisa, itu baru contoh shalat, belum haji, belum masalah lain-lain, tidak bisa kalau tanpa mengikuti ijmaul ulama. Hanya beda-beda dikit, kalau Imam Hanafi takbir santai, "Allahu Akbar.. (posisi tangan santai)", kalau Imam Malik malah tidak sedekap (membiarkan tangannya kebawah), kalau Imam Syafi'i tengah-tengah, kalau Imam Hanbali rodo nyekek, kayak wahabi-wahabi itu.. yang kalau shalat takbire ngene (mempraktekkan) terus kakinya harus ketemu satu sama lain, gak boleh ada ruang antara kaki, kenapa? nanti iblis disitu tempatnya, kalau saya Alhamdulillah iblis bisa ikut shalat... jadi kaki harus ketemu, antara satu dengan yang lain kakinya harus rapat, jangan sampai ada ruangan sedikit (antara kaki), kenapa? iblis nanti situ (cela antara kaki). Saya Alhamdulillah kalau iblis mau jama'ah....."
Itu adalah isi transkripnya, untuk masalah pemahaman kata-kata di atas, saya serahkan sama kalian. kalian bisa menilai sendiri seperti apa.
Berikut video ceramah Said Aqil: