Meningitis di Indonesia
Data meningitis di Indonesia belum ada yang tepat karena kasus meningitis sering kali disangka sebagai penyakit atau infeksi lain. Dilihat dari tingkat fatal penyakit meningitis, penyakit ini patut diwaspadai dan tidak boleh dianggap enteng.
Sejak tahun 2002, merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah haji untuk terlebih dahulu menerima vaksinasi meningitis. Langkah ini diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk meminimalisasi terjangkitnya penyakit meningitis di antara para calon haji. Vaksinasi biasanya dilakukan satu bulan sebelum jadwal penerbangan.
Gejala Meningitis yang Terjadi pada Anak-anak
Penyakit ini sering diderita oleh bayi dan anak-anak, tapi semua orang di segala usia bisa mengidap meningitis juga. Tanda-tanda yang terjadi pada anak-anak adalah:
- Mereka mungkin merasa gelisah, tapi tidak ingin disentuh
- Demam tinggi dengan tangan dan kaki terasa dingin
- Menangis secara terus menerus
- Terlihat bingung dan kurang responsif
- Beberapa anak akan mudah mengantuk dan sulit dibangunkan
- Mungkin ada ruam merah yang tidak hilang ketika gelas digulirkan dengan sedikit ditekan di atasnya.
Adapun gejala meningitis yang terjadi pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, meliputi:
- Muntah-muntah
- Sakit kepala parah
- Leher kaku
- Demam dengan tinggi suhu 38°C atau lebih
- Napas cepat
- Sensitif terhadap cahaya atau fotofobia
- Ruam kulit berupa bintik-bintik merah yang tersebar (tidak terjadi pada semua orang)
Terdapat kemungkinan bahwa tidak semua orang akan mengalami semua gejala-gejala di atas. Cari bantuan medis secepatnya jika Anda melihat gejala meningitis terjadi pada anak-anak.
Secara umum, terdapat 2 jenis penyakit meningitis:
Meningitis bakterialis, disebabkan bakteri seperti Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae dan menyebar melalui kontak jarak dekat.
Meningitis virus, disebabkan virus yang bisa menyebar melalui batuk, bersin dan lingkungan yang tidak higienis.
Vaksinasi Penyakit Meningitis
Di Indonesia, terdapat dua jenis vaksin meningitis, yaitu vaksin meningokokus polysakarida dan vaksin meningokokus konjugat. Vaksin meningokokus polysakarida bisa diberikan untuk usia berapa pun dan mampu memberi perlindungan sebesar 90-95 persen. Untuk anak di bawah usia 5 tahun, vaksin ini bisa bertahan 1-3 tahun. Sedangkan untuk dewasa akan melindungi selama 3-5 tahun. Untuk vaksin mengingokokus konjugat hanya untuk usia 11-55 tahun. BPOM menyarankan agar individu usia 11-55 tahun melakukan program vaksinasi meningitis konjugat ini.
Cara terbaik untuk mencegah meningitis adalah dengan menerima vaksinasi yang tersedia. Tetapi karena penyakit ini bisa dibilang jarang, vaksinasi meningitis belum termasuk dalam jadwal vaksin wajib di Indonesia.
Kasus meningitis harus ditangani secepatnya karena dianggap sebagai kondisi medis darurat. Meningitis bisa menyebabkan septikema dan ini bisa berujung pada kematian.
Seperti yang dikutip Liputan6, Olga Syahputra dikabarkan mengidap penyakit meningitis sejak setahun silam. Pelantun lagu Hancur Hatiku ini sempat dirawat di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura. Namun, Olga menghembuskan napas yang terakhir pada Jumat (27/3/2015) pukul 17.17 WIB. Rencananya, Olga akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.