Sebuah batu nisan langka peninggalan peradaban Romawi di Inggris kemungkinan milik pasangan suami istri, demikian kesimpulan awal para ahli.
Batu nisan ini ditemukan di dekat sisa-sisa kerangka yang diduga namanya terpahat dalam nisan tersebut.
Tim arkeolog yang melakukan penggalian di Cirencester, Gloucestershire, Inggris, awalnya meyakini itu merupakan nisan seorang perempuan berusia 27 tahun bernama Bodicacia.
Namun sebuah teori baru menyebutkan nisan itu milik seorang pria bernama Bodus dan seorang perempuan bernama Cocia, yang dikuburkan di bawahnya.
Sisa-sisa kerangka yang ditemukan di bawah nisan itu dikenali sebagai sosok pria, sementara ditemukan pula kerangka perempuan di sisinya.
Seperti yang dilansir bbc.co.uk. Neil Holbrook, seorang arkeolog yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan: "Saat ini ada perbedaan teori di antara para ahli."
"Temuan terbaru yang menyebut itu nisan milik suami-istri itu menarik, tetapi kita harus melengkapi analisa kita dulu serta memahami secara mendalam tulisan yang terpahat di nisan itu," tambahnya.
Nisan keluarga?
Tidak jauh dari temuan kerangka pria dan perempuan itu, tim arkeolog juga menemukan sisa kerangka anak-anak, sehingga berkembang pula teori baru itu adalah "nisan milik sebuah keluarga".
Menurut Neil Holbrook, hasil penerjemahan sementara dari pahatan tulisan berbahasa Romawi itu, menunjukkan: "Kepada Bodica (atau Bodicacia), istriku, yang berusia 27 tahun."
Lebih lanjut dia mengatakan, pahatan tulisan di nisan itu menunjukkan bahwa yang membuatnya kurang memahami bahasa secara baik, sehingga mereka kesulitan untuk menerjemahkannya dengan baik.
Bagaimanapun, imbuhnya, nisan peninggalan peradaban Romawi ini merupakan temuan yang "luar biasa".
Ukiran berupa hiasan di bagian atas nisan merupakan semacam penghormatan kepada dewa Romawi, Oceanus.
Holbrook mengatakan: "Gambaran laut adalah kiasan untuk pelayaran ke alam baka."
Amanda Hart, kepala Museum Corinium mengatakan, temuan batu nisan ini "menakjubkan" dan berharap benda bersejarah itu dapat dipamerkan di tingkat lokal.
Sejauh ini telah ditemukan 55 kuburan peninggalan peradaban Romawi selama penggalian di St James Place, Cirencester. Cirencester, atau dulu disebut Corinium, adalah kota terbesar di Inggris setelah London di masa kekaisaran Romawi menguasai daratan Inggris.
Batu nisan ini ditemukan di dekat sisa-sisa kerangka yang diduga namanya terpahat dalam nisan tersebut.
Tim arkeolog yang melakukan penggalian di Cirencester, Gloucestershire, Inggris, awalnya meyakini itu merupakan nisan seorang perempuan berusia 27 tahun bernama Bodicacia.
Namun sebuah teori baru menyebutkan nisan itu milik seorang pria bernama Bodus dan seorang perempuan bernama Cocia, yang dikuburkan di bawahnya.
Sisa-sisa kerangka yang ditemukan di bawah nisan itu dikenali sebagai sosok pria, sementara ditemukan pula kerangka perempuan di sisinya.
Seperti yang dilansir bbc.co.uk. Neil Holbrook, seorang arkeolog yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan: "Saat ini ada perbedaan teori di antara para ahli."
"Temuan terbaru yang menyebut itu nisan milik suami-istri itu menarik, tetapi kita harus melengkapi analisa kita dulu serta memahami secara mendalam tulisan yang terpahat di nisan itu," tambahnya.
Nisan keluarga?
Tidak jauh dari temuan kerangka pria dan perempuan itu, tim arkeolog juga menemukan sisa kerangka anak-anak, sehingga berkembang pula teori baru itu adalah "nisan milik sebuah keluarga".
Menurut Neil Holbrook, hasil penerjemahan sementara dari pahatan tulisan berbahasa Romawi itu, menunjukkan: "Kepada Bodica (atau Bodicacia), istriku, yang berusia 27 tahun."
Lebih lanjut dia mengatakan, pahatan tulisan di nisan itu menunjukkan bahwa yang membuatnya kurang memahami bahasa secara baik, sehingga mereka kesulitan untuk menerjemahkannya dengan baik.
Bagaimanapun, imbuhnya, nisan peninggalan peradaban Romawi ini merupakan temuan yang "luar biasa".
Ukiran berupa hiasan di bagian atas nisan merupakan semacam penghormatan kepada dewa Romawi, Oceanus.
Holbrook mengatakan: "Gambaran laut adalah kiasan untuk pelayaran ke alam baka."
Amanda Hart, kepala Museum Corinium mengatakan, temuan batu nisan ini "menakjubkan" dan berharap benda bersejarah itu dapat dipamerkan di tingkat lokal.
Sejauh ini telah ditemukan 55 kuburan peninggalan peradaban Romawi selama penggalian di St James Place, Cirencester. Cirencester, atau dulu disebut Corinium, adalah kota terbesar di Inggris setelah London di masa kekaisaran Romawi menguasai daratan Inggris.