Banyak yang tak mengira kalau model asal Inggris Greta Bellamacina (26) adalah seorang penyair. Padahal sejumlah kumpulan puisinya telah diterbitkan sejak 2011 lalu.
Lahir dari keluarga pemusik, Greta sejak kecil sudah dikenalkan dengan dunia syair. Dalam wawancaranya dengan Daily Mail, Greta mengatakan, dia mulai suka puisi sejak duduk di bangku sekolah dasar. "Ayah saya kan musisi dan dia sering sekali membuat melodi lagu dengan memainkan piano. Saat itulah ayah saya sering meminta saya untuk membuat sejumlah lirik," ujar Greta menjelaskan awal ketertarikannya di dunia puisi.
Kemudian setelah duduk di bangku SMP, kecintaan Greta terhadap puisi pun semakin menjadi. Dia pun rajin ke perpustakaan untuk meminjam buku-buku puisi karya sastrawan dunia. Salah satu puisi yang membuatnya semakin menggilai dunia syair adalah karya sastrawan Inggris Lord Byron yang berjudul Don Juan.
Sejak berkenalan dengan puisi karya Byron itu, Greta pun tak bisa berhenti untuk membaca karya-karya penyair ternama lainnya seperti Anne Sexton, Phillip Larkin, dan Ted Hughes. Dia sangat menyukai puisi-puisi ketiga sastrawan tersebut lantaran sarat dengan nilai kemanusiaan.
Karena tak hanya ingin membaca, Greta pun mulai memberanikan diri untuk mempublikasikan puisi-puisinya yang telah dibuatnya sejak remaja. Kumpulan puisi pertamanya diterbitkan pada tahun 2011 dengan judul "Kaleidoscope".
Sambutan pembaca terhadap karya Greta sangat positif. Dua tahun kemudian atau pada 2013 dia pun mendapatkan penghargaan sebagai penyair muda London yang berpengaruh. Sejak itulah, puisi-puisinya dimuat di berbagai majalah, di antaranya Vogue, Interview, Lula dan Harper's Bazaar. Kemudian dia juga dipercaya untuk menjadi penyunting beragam buku puisi. Salah satunya, "Kumpulan Puisi Cinta Inggris" yang baru saja diterbitkan Fortnum & Mason.
Lahir dari keluarga pemusik, Greta sejak kecil sudah dikenalkan dengan dunia syair. Dalam wawancaranya dengan Daily Mail, Greta mengatakan, dia mulai suka puisi sejak duduk di bangku sekolah dasar. "Ayah saya kan musisi dan dia sering sekali membuat melodi lagu dengan memainkan piano. Saat itulah ayah saya sering meminta saya untuk membuat sejumlah lirik," ujar Greta menjelaskan awal ketertarikannya di dunia puisi.
Kemudian setelah duduk di bangku SMP, kecintaan Greta terhadap puisi pun semakin menjadi. Dia pun rajin ke perpustakaan untuk meminjam buku-buku puisi karya sastrawan dunia. Salah satu puisi yang membuatnya semakin menggilai dunia syair adalah karya sastrawan Inggris Lord Byron yang berjudul Don Juan.
Sejak berkenalan dengan puisi karya Byron itu, Greta pun tak bisa berhenti untuk membaca karya-karya penyair ternama lainnya seperti Anne Sexton, Phillip Larkin, dan Ted Hughes. Dia sangat menyukai puisi-puisi ketiga sastrawan tersebut lantaran sarat dengan nilai kemanusiaan.
Karena tak hanya ingin membaca, Greta pun mulai memberanikan diri untuk mempublikasikan puisi-puisinya yang telah dibuatnya sejak remaja. Kumpulan puisi pertamanya diterbitkan pada tahun 2011 dengan judul "Kaleidoscope".
Sambutan pembaca terhadap karya Greta sangat positif. Dua tahun kemudian atau pada 2013 dia pun mendapatkan penghargaan sebagai penyair muda London yang berpengaruh. Sejak itulah, puisi-puisinya dimuat di berbagai majalah, di antaranya Vogue, Interview, Lula dan Harper's Bazaar. Kemudian dia juga dipercaya untuk menjadi penyunting beragam buku puisi. Salah satunya, "Kumpulan Puisi Cinta Inggris" yang baru saja diterbitkan Fortnum & Mason.