Sepucuk surat elektronik mampir ke dalam keranjang resmi milik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tak lama setelah ujian nasional digelar. Pengirimnya, adalah seorang siswa Sekolah Menengah Atas asal yang sedang resah soal bocornya ujian nasional yang sedang ia tempuh bersama ribuan siswa lainnya.
Kepada UGM, sang siswa melaporkan bahwa ujian nasional yang ia ikuti terdapat kebocoran. Menurut si siswa, kebocoran itu terjadi dan menjalar di media sosial angkatannya.
Sebuah tautan ia kemudian jelaskan kepada pihak UGM. Tautan tersebut berisi semua soal mata pelajaran yang diujiankan. Bahkan saking komplitnya, tautan itu berisi lima paket soal yang diteskan kepada ribuan siswa kelas XII.
“Pada hari pertama ini kami menyadari bahwa soal di tautan tersebut benar benar soal ujian nasional dengan kemiripan 100% dengan yang kami kerjakan,” ujar sang siswa dalam suratnya, yang beredar dan didapatkan CNN Indonesia pada Rabu (15/4).
Sang siswa mengaku tak sengaja mendapatkan tautan itu. Ia mengira, kebocoran gratis itu sudah beredar luas di Yogyakarta atau bahkan seluruh Indonesia. Surat yang ia layangkan bertujuan agar UGM tak menganggap hasil ujian nasional yang ia kira sudah tak murni lagi sebagai penentu para siswa untuk bisa masuk ke kampus biru.
“Kami memohon kepada Universitas Gadjah Mada untuk tidak mempertimbangkan nilai UNAS sama sekali dalam seleksi SNMPTN dengan maksut memperoleh keadilan untuk teman teman kami yang memiliki integritas diri yang tinggi dan memilih tetap mengerjakan dengan jujur walaupun sangat gampang memperoleh nilai sangat baik melalui link tersebut,” ujarnya dalam surat.
Ketika dihubungi oleh CNN Indonesia, pihak UGM mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima email berisi pesan keresahan serupa seperti yang dialami siswa itu.
"Kami belum menemukan emailnya dia, jadi belum terbukti kebenarannya karena kami belum menemukan emailnya. Tapi kami dapat email serupa yang dikirimkan bukan dari dia (Wismadi)," ujar Humas UGM Wiwit Wijayanti kepada CNN Indonesia, Rabu (15/4).
Ihwal kebocoran soal UN, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan telah melaporkan kebocoran soal Ujian Nasional (UN) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Laporan itu dilakukan Kemendikbud pada Senin malam.
Anies mengaku tahu ada kebocoran soal UN pada Senin pagi lalu. Saat itu, dia tengah meninjau UN di Sekolah Luar Biasa Negeri 01 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Soal UN yang bocor tersebut diunggah oleh sebuah akun Google. (CNN Indonesia)
Kepada UGM, sang siswa melaporkan bahwa ujian nasional yang ia ikuti terdapat kebocoran. Menurut si siswa, kebocoran itu terjadi dan menjalar di media sosial angkatannya.
Sebuah tautan ia kemudian jelaskan kepada pihak UGM. Tautan tersebut berisi semua soal mata pelajaran yang diujiankan. Bahkan saking komplitnya, tautan itu berisi lima paket soal yang diteskan kepada ribuan siswa kelas XII.
“Pada hari pertama ini kami menyadari bahwa soal di tautan tersebut benar benar soal ujian nasional dengan kemiripan 100% dengan yang kami kerjakan,” ujar sang siswa dalam suratnya, yang beredar dan didapatkan CNN Indonesia pada Rabu (15/4).
Sang siswa mengaku tak sengaja mendapatkan tautan itu. Ia mengira, kebocoran gratis itu sudah beredar luas di Yogyakarta atau bahkan seluruh Indonesia. Surat yang ia layangkan bertujuan agar UGM tak menganggap hasil ujian nasional yang ia kira sudah tak murni lagi sebagai penentu para siswa untuk bisa masuk ke kampus biru.
“Kami memohon kepada Universitas Gadjah Mada untuk tidak mempertimbangkan nilai UNAS sama sekali dalam seleksi SNMPTN dengan maksut memperoleh keadilan untuk teman teman kami yang memiliki integritas diri yang tinggi dan memilih tetap mengerjakan dengan jujur walaupun sangat gampang memperoleh nilai sangat baik melalui link tersebut,” ujarnya dalam surat.
Ketika dihubungi oleh CNN Indonesia, pihak UGM mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima email berisi pesan keresahan serupa seperti yang dialami siswa itu.
"Kami belum menemukan emailnya dia, jadi belum terbukti kebenarannya karena kami belum menemukan emailnya. Tapi kami dapat email serupa yang dikirimkan bukan dari dia (Wismadi)," ujar Humas UGM Wiwit Wijayanti kepada CNN Indonesia, Rabu (15/4).
Ihwal kebocoran soal UN, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan telah melaporkan kebocoran soal Ujian Nasional (UN) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Laporan itu dilakukan Kemendikbud pada Senin malam.
Anies mengaku tahu ada kebocoran soal UN pada Senin pagi lalu. Saat itu, dia tengah meninjau UN di Sekolah Luar Biasa Negeri 01 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Soal UN yang bocor tersebut diunggah oleh sebuah akun Google. (CNN Indonesia)