Pesan Terakhir Yanni 'Trio Libels' yang Membuat Kita Tetap Rendah Hati

Kepergian Yanni Djuanedi, salah satu personel Trio Libels yang begitu cepat menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarganya. Namun, sebelum meninggal, Yanni sempat menuliskan status dalam akun Facebooknya.

Pria kelahiran Surabaya, 2 Januari 1964 itu juga mengunggah sebuah status yang dianggapnya sebagai pedoman hidup yang dijalaninya melalui Facebook. Status itu ditulisnya pada Selasa (24/3), status tersebut memiliki pesan yang mungkin bisa membuat kita untuk tetap bersikap rendah hati.

Berikut isi pesan terakhir yang ditulis Yanni "Trio Libels":

INI BUKAN NASEHAT "SAYA PIKIR......SAYA PIKIR... "
Saya pikir, hidup itu harus banyak meminta ~ ternyata harus banyak memberi.
Saya pikir, sayalah orang yang paling hebat ~ ternyata ada langit di atas langit.
Saya pikir, kegagalan itu final ~ ternyata hanya sukses yang tertunda.
Saya pikir, sukses itu harus kerja keras ~ ternyata kerja cerdas.
Saya pikir, kunci surga ada di langit ~ ternyata ada di hatiku.
Saya pikir, Tuhan selalu mengabulkan setiap permintaan - ternyata Tuhan hanya memberikan yang kita perlukan.
Saya pikir, makhluk yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar, atau yang paling kuat ~ ternyata yang paling cepat merespon perubahan.
Saya pikir, keberhasilan itu karena turunan - ternyata karena ketekunan.
Saya pikir, kecantikan luar yang paling menarik ~ ternyata inner beauty yang lebih menawan.
Saya pikir, kebahagian itu ketika menengok ke atas - ternyata ketika melihat ke bawah.
Saya pikir, usia manusia itu di ukur dari bulan & tahun - ternyata di hitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.
Saya pikir, yang paling berharga itu uang & Kekuasaan - emas- permata - Ternyata BUKAN juga ......yang paling Penting dan Paling mahal itu "KESEHATAN dan NAMA BAIK

Seperti yang dilansir Berita Satu, Yanni sendiri menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (25/3) di toilet Bandara Soekarno-Hatta usai melakukan perjalanan dari Pangkal Pinang. Diduga, Yanni mengalami serangan jantung. Jenazah saat ini disemayamkan di kediaman Ronny Sianturi di Jalan Muhi 12, Nomor 50, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Rencananya, akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Kamis (26/3) pagi.