Boleh percaya atau tidak. Pemilik terakhirnya yang merupakan seorang miliarder meninggal sebelum jam tersebut terjual.
Kutukan sebuah jam seharga US$23 juta (Rp 280 miliar) memakan korban lagi. Kali ini menimpa miliarder Qatar yang meninggal dua hari sebelum jam tersebut terjual.
Sheikh Saud Bin Mohammed Al-Thani, mantan Menteri Kebudayaan dan Warisan Qatar, mati mendadak di usia 48 tahun di rumahnya di London pada pekan lalu.
Kematian mendadak sheikh kaya raya itu semakin menguatkan adanya kutukan terhadap jam yang disebut-sebut sebagai yang paling mahal di dunia.
Sheikh Saud yang dikenal sebagai pencinta barang-barang antik ingin menjual jam terkutuk itu dalam sebuah lelang. Namun dia tiba-tiba meninggal setelah mengalami serangan jantung yang hebat.
Jam ciptaan Patek Phillipe yang selesai dibuat pada tahun 1933 itu telah membawa kutukan dan
tragedi kepada setiap pemiliknya.
Kutukan tersebut bisa ditelusuri ke belakang ke pemilik pertamanya, Henry Graves. Pada 1925, Graves datang ke pembuat jam Patek Phillipe di Swiss untuk membuatkan jam paling rumit yang pernah ada.
Butuh tiga tahun dan tambahan lima tahun lagi bagi Phillipe untuk menyelesaikan jam tersebut.
Tujuh bulan setelah Graves memakai jam tersebut, teman baiknya tewas dan tak lama kemudian anaknya, George, juga tewas dalam kecelakaan mobil.
Singkat cerita, jam tersebut akhirnya sampai di tangan Sheikh Saud 15 tahun yang lalu dengan banderol US$11 juta (134 miliar).
Jam tersebut sudah terjual di Jenewa kepada seorang pembeli dengan harga fantastis US$15,6 juta (Rp 190 miliar). Tapi tiba-tiba ada laporan sheikh telah meninggal dunia dua hari sebelumnya.
Jam tangan tersebut memiliki bingkai emas dan berbentuk seperti alarm kuno. Jam juga dilengkapi dengan kalender abadi, kalender bulan, waktu sidereal, daya cadangan, dan indikasi untuk waktu matahari terbenam dan terbit dan malam kota New York.
Kutukan sebuah jam seharga US$23 juta (Rp 280 miliar) memakan korban lagi. Kali ini menimpa miliarder Qatar yang meninggal dua hari sebelum jam tersebut terjual.
Sheikh Saud Bin Mohammed Al-Thani, mantan Menteri Kebudayaan dan Warisan Qatar, mati mendadak di usia 48 tahun di rumahnya di London pada pekan lalu.
Kematian mendadak sheikh kaya raya itu semakin menguatkan adanya kutukan terhadap jam yang disebut-sebut sebagai yang paling mahal di dunia.
Sheikh Saud yang dikenal sebagai pencinta barang-barang antik ingin menjual jam terkutuk itu dalam sebuah lelang. Namun dia tiba-tiba meninggal setelah mengalami serangan jantung yang hebat.
Jam ciptaan Patek Phillipe yang selesai dibuat pada tahun 1933 itu telah membawa kutukan dan
tragedi kepada setiap pemiliknya.
Kutukan tersebut bisa ditelusuri ke belakang ke pemilik pertamanya, Henry Graves. Pada 1925, Graves datang ke pembuat jam Patek Phillipe di Swiss untuk membuatkan jam paling rumit yang pernah ada.
Butuh tiga tahun dan tambahan lima tahun lagi bagi Phillipe untuk menyelesaikan jam tersebut.
Tujuh bulan setelah Graves memakai jam tersebut, teman baiknya tewas dan tak lama kemudian anaknya, George, juga tewas dalam kecelakaan mobil.
Singkat cerita, jam tersebut akhirnya sampai di tangan Sheikh Saud 15 tahun yang lalu dengan banderol US$11 juta (134 miliar).
Jam tersebut sudah terjual di Jenewa kepada seorang pembeli dengan harga fantastis US$15,6 juta (Rp 190 miliar). Tapi tiba-tiba ada laporan sheikh telah meninggal dunia dua hari sebelumnya.
Jam tangan tersebut memiliki bingkai emas dan berbentuk seperti alarm kuno. Jam juga dilengkapi dengan kalender abadi, kalender bulan, waktu sidereal, daya cadangan, dan indikasi untuk waktu matahari terbenam dan terbit dan malam kota New York.