Ageng lantas mengangkat senapan. Dia membidik ke arah sasaran. Sekejap kemudin terdengar bunyi letusan, namun kijang itu tidak tersungkur. Di mencoba lagi, hasilnya nihil. "Ditembak berkali-kali nggak mati," katanya.
Bukannya lari, kijang sakti itu malah memutar lehernya ke belakang. Sontak Ageng kaget. Dia lantas membenamkan senapannya ke tanah dan mengarahkan lagi ke arah kijang. Hewan itu langsung lari tunggang langgang dan menghilang. "Katanya kalau nggak mempan, kita tinggal benamin pucuk senjata ke tanah. Eh ternyata benar dia lari," ujarnya.
Bukan pertama kali Ageng menemui kijang emas saat berburu di Nusa Kambangan. Menurut dia, binatang ini kerap berpindah-pindah mengelilingi pulau itu. Kijang itu sering terlihat di areal eksekusi terpidana mati teroris Bom Bali I Amrozi dan Imam Samudera. "Sering terlihatnya di tempat eksekusi Amrozi," ucap Ageng.
Anggota Ikatan Putra Putri Nusa Kambangan (IPANA) bernama Slamet membenarkan keberadaan hewan kebal tembak itu. Kejadian dialami Slamet sama seperti Ageng. Saat hendak menembak, senapan miliknya justru tak bisa meletus tanpa sebab jelas. Berkali-kali dia mengokang, berkali-kali pula dia gagal. "Setelah keluar dari hutan, baru bisa meletus," tutur Slamet.
Kejadian aneh dialami Slamet terus berlanjut. Saat hendak pulang dia kesasar. Padahal jarak pintu masuk hutan dari tempat dia menemukan kijang emas hanya sekitar 15 meter. "Sempat nggak bisa pulang, padahal jalan keluarnya dekat," katanya. Baru setelah membaca basmalah, Slamet bersama dua rekannya bisa menemukan jalan keluar. "Jalannya langsung kelihatan."
Ageng dan Slamet meyakini kijang emas itu merupakan salah satu penjaga Nusa Kambangan. "Kayaknya salah satu penjaga pulau ini," kata Ageng.